Search In Rshad's Blog

Kamis, 25 Maret 2010

Syaria Finance = Customer Centric Company

Bentuk orientasi pendekatan perusahaan sekarang ini banyak yang emang udah berubah (bukan kaya RX Robo..), yang dari dulu menegakkan prinsip sistem monopoli, dimana si perusahaan bisa seenaknya bikin produk, trus ngejual tanpa harus ngeliat dulu sebenernya ada gak sih demandnya.



Kejadian itu dipicu sama tingkat globalisasi, buat yang pernah baca buku "The World is Flat" (gw lupa karya siapa), pasti pernah tau bahwa globalisasi di dunia ini terjadi setidaknya 3 kali, pertama sebelum tahun 1900an dimana sistem monopoli emang dikuasai oleh yang namanya negara. Dan kita juga tau bahwa sebenernya yang ngejajah negara kita selama (kata orang sih) 350 taun (tapi udah dibenerin bahwa katanya g selama itu amat..) kita dijajah sama BUMN nya belanda. kedua awal taun 1900- akhir 1990an, dimana perusahaan lah yang merajai semua kebutuhan manusia, karena emang jaman2 itu sangat terkenal dengan men-drive kebutuhan, ketiga ya sekarang ini setelah tahun 1990an dimana yang menjadi globalisasi adalah individu manusia, yang bebas milih..

nah berawal dari situ, orientasi perusahaan pun banyak yang berubah, dimana sebelum globalisasi terakhir itu dikenal dengan product oriented menjadi customer centric, dimana semua fokus produk dan layanan si perusahaan berawal dari adanya needs dari demand nya..



Ngga terkecuali juga sama Bank, banyak orang yang nyebutin bahwa bisnis bank adalah bisnis yang multi dimensi, dimana produk dan layanannya ngga terpengruh pada apapun juga, singkatnya sih dari mulai manusia bangun sampe tidur lagi pasti dia negbutuhin jasa dari Bank.

Mulai tahun 1990an bisnis orientasi bank juga banyak yang berubah. Nah parahnya untuk sebagian bank, yang emang terbiasa dengan "hidup enak" di kantor dan cuma nunggu nasabah datengg terbiasa ngelakuin pendekatan ke nasabah yang akhirnya, well kabur semua (lebbay, meskipun g semua..).

sejak adanya bank muamalat tahun 1992 yang ngedepanin perbankan syariah meskipun pada waktu itu secara ketentuan dari BI dan sistem akuntansi nya ngga ngedukung. Tapi semenjak 2004 dilakukan pembentukan peraturan untuk sistem ekonomi syariah, dari mulah pembentukan DSN hingga perancangan PSAK Syariah..

Sesuai dengan bisnis Bank, dimana bank harus dapat memprovide kebutuhan dari nasabah, orientasi perbankan syariah sebenarnya sudah mengarah kesana semenjak Rasul dulu melakukannya dibanding perubahan orientasi perbankan yang baru aja berubah..

orientasi perbankan syariah yang fokus terhadap akad perjanjiannya, dimana perjanjian buat tiap nasabah pasti bakal berbeda. Hal kaya gini sangat erat hubungannya sama pembiayaan (kredit) buat nasabah.

Dalam bank konvensional, pemberlakuan kredit selalu dikaitkan dengan hutang apapun bentuk dan peruntukannya. Yang pada akhirnya (kalo di akuntansi) itu akan dimasukkan ke dalam hutang bank (baik jangka pendek or panjang). Sedangkan dalam syariah, kebutuhan dari setiap nasabah lah yang kita perlu perhatikan terlebih dahulu, bisa jadi nasabah yang sama memang beda kebutuhan, dan pada akhirnya diberlakukan akad dan skema yang berbeda. jadi emang secara kompleksitas pembiayaan di syariah lebih butuh perhatian dibanding dengan konvensional.

Begitu juga dalam hal jasa dana (tabungan, giro dan deposito) dan jasa lainnya. Ga semua bisa di eksekusi sama bank syariah, karena dalam prinsip syariah uang masuk dan keluar itu harus berasal dan untuk barang yang halal.

Secara corporate culture dengan adanya sistem akad, dan pemantauan akan membuat bank menjadi terikat bersama nasabah, istilah lainnya (sebagai pegawai) satu kaki di nasabah, satu kaki juga di bank. Jadi peranan bank sebagai intermediary antara nasabah menjadi benar2 keliatan.

So, inilah yang emang dijunjung tinggi sama perbankan syariah yang emang sekarang2 ini sangat digemari juga lagi berkembang, setelah keliatan bahwa perbankan syariah emang anti krisis moneter. Dan pada akhrinya banyak negara yang mendukung, bahkan g segan2 untuk mengganti sistem perbankannya (ada juga yang make dual banking system) ke perbankan syariah.

Dapat dilihat juga bahwa trend perbankan sekarang ini juga mengarah kesana. Mudah-mudahan negara kita pun mendukung semuanya jadi Indonesia yang notabene negara muslim terbanyak di dunia ini memang bisa nerapin sistem yang emang udah bener dan bersumber dari Al-Quran dan Al-Sunnah..